Prasangka
Diskriminasi Dan Etnosentrisme
1.Perbedaan
perasangka dan diskriminasi
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut
prasangka. walaupn dapat kita garis bahawi bahwa prasangka dapat juga dalam
pengertian negatif. tidak sedikit orang-orang yang mudah prasangka. namun
banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. mengapa terjadi
perbedaan cukup mencolok? tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor
lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.
Seseorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya
ebrtindak diskriminasi terhadap ras yang di prasangkainya. walaupun begitu,
biasa saja seseorang bertindak diskriminastif tanpa berlatar belakang pada
suatu prasangka. demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat
saja berprilaku tidak diskriminatif.
2.Sebab-sebab
timbulnya prasangka dan diskriminasi
Sebab-sebab
timbulnya prasangka dan diskriminasi antara lain disebabkan oleh faktor sebagai
berikut :
1.
Berlatar belakang sejarah.
2.
Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio - kultural dan situasional.
3.
Bersumber dari Faktor Kepribadian.
4.
Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
3. Daya
upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
Adapun
beberapa upaya untuk mengurangi atau menghilangkan prasangka diskriminasi
adalah sebagai berikut :
1.
Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
2.
Perluasan Kesempatan belajar.
3.
Sikap terbuka dan Sikap lapang.
4.Etnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki
ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggan mereka. Suku bangsa, ras
tersebut dalam kehidupan sehari-hari bertinngkah laku sejalan dengan
norma-norma, nilai-nilai yang terkandung dan tersirat dalam kebudayaan
tersebut.
Suku
bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu sesuatu
yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. segala
sesuatu yang berbeda sengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang sebagai
sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengan kodrat alam dan
sebagainya. Hal-hal tersebut diatas dikenal sebagai ETNOSENTRISME, yaitu suatu
kecendrungan yang mengangggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan sendiri
sebagai suatuyang prima, terbaik, mutlak, dan di pergunakan sebagai tolak ukur
untuk menilai dan membedakan dnegan kebudayaan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar